(Desain pondasi Ruko dari data sondir)
Ir. Rony Ardiansyah, MT, IP-U.
Praktisi HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia)
Pak Pengasuh Rubrik Konstruksi. Saya ingin membangunan ruko berlantai tiga, karena lokasi bangunan saya ini merupakan tanah rawa-rawa yang cukup dalam, saran kawan-kawan agar saya melakukan “uji sondir”. Mohon penjelasan apa maksud “uji sondir” itu? Dan Bagaimana merencanakan pondasi berdasarkan hasil uji sondir tersebut?. Dari, Yongky Pekanbaru.
Sdr Yongky yang saya hormati. Sondir adalah alat berbentuk silindris dengan ujungnya berupa konus. Dalam uji sondir, stang alat ini ditekan ke dalam tanah dan kemudian perlawanan tanah terhadap ujung sondir (tahanan ujung) dan gesekan pada silimur silinder diukur. Alat ini telah lama di Indonesia dan telah digunakan hampir pada setiap penyelidikan tanah pada pekerjaan teknik sipil karena relatif mudah pemakaiannya, cepat dan amat ekonomis.
Sesungguhnya alat uji sondir ini merupakan representase atau model dari pondasi tiang dalam skala kecil. Teknik pendugan lokasi atau kedalaman tanah keras dengan suatu batang telah lama dipraktekan sejak zaman dulu. Versi mula-mula dari teknik pendugaan ini telah dikembangkan di Swedia pada tahun 1917 oleh Swedish State Railways dan kemudian oleh Danish Railways tahun 1927. Karena kondisi tanah lembek dan banyaknya penggunaan pondasi tiang, pada tahun 1934 orang-orang Belanda memperkenalkan alat sondir sebagaimana yang kita kenal sekarang (Barentseen, 1936).
Metode ini kemudian dikenal dengan berbagai nama seperti: Static Penetration Test atau Quassi Static Penetration Test, Duch Cone Test dan secara singkat disebut sounding saja yang berarti pendugaan. Di Indonesia kemudian dinamakan sondir yang diambil dari bahasa Belanda.
Uji sondir saat ini merupakan salah satu uji lapangan yang telah diterima oleh para praktisi dan pakar geoteknik. Uji sondir ini telah menunjukkan manfaat untuk pendugaan profil atau pelapisan (stratifikasi) tanah terhadap kedalaman karena jenis perilaku tanah telah dapat diindentifikasi dari kombinasi hasil pembacaan tahanan ujung dan gesekan selimutnya.
Besaran penting yg diukur pada uji sondir adalah perlawanan ujung yg diambil sebagai gaya penetrasi per satuan luas penampang ujung sondir (qc). Besarnya gaya ini seringkali menunjukkan identifikasi dari jenis tanah dan konsistensinya. Pada tanah pasiran, tahanan ujung jauh lebih besar daripada tanah butiran halus.
Apa hubungan kuat dukung tanah dengan data sondir (qc). Anda dapat melihat hubungan nilai tahanan konus (qc) terhadap konsistensi tanah, sebagai berikut ini. Untuk tanah yang sangat lunak nilai qc < 5 kg/cm2, lunak 5-10 kg/cm2, teguh 10-20 kg/cm2, kenyal 20-40 kg/cm2, sangat kenyal 40-80 kg/cm2, keras 80-150 kg/cm2, dan sangat keras > 150 kg/cm2.
Berdasarkan keterangan Anda, lokasi bangunan berupa tanah rawa yang cukup dalam, maka jenis pondasi yang dipilih tiada lain adalah pondasi tiang. Pondasi tiang bisa berupa; tiang-tiang pancang (spun pile, mini pile, dsb) atau berupa bor pile. Tiang pancang mungkin sedkit lebih ekonomis dibandingkan dengan bor pile, akan tetapi pemilihan jenis pondasi ini perlu mempertimbangkan efek getarannya yang dapat merusak banguan di sekitarnya. Meskipun jenis pondasi bor pile lebih mahal, namun dalam pelaksanaannya tidak menimbulkan getaran atau vibrasi.
Jika Anda ingin merencanakan pondasi tiang pada tanah rawa yang cukup dalam, sebaiknya tempatkan pada kedalaman yang nilai qc sama atau lebih 150 kg/cm2. Hal ini menunjukkan bahwa Anda telah menempatkan tiang-tiang pondasi pada tanah keras, dengan demikian tidak perlu dikhawatirkan lagi terjadi penurunan (settlement).***
saya mahasiswa dari kalimantan,.
mau tanya pak seandainya pondasi yang sudah mencapai tanah keras (qc >150) tetapi ujung tiang bukan bertumpu pd batu apakah perlu dihitung penurunan nya? kalau perlu,,adakah rumus perhitungnya nya?
tolong dibantu pak,,trima kasih.,
Bagaimana seandainya qc yang didapat dari hasil sondir tidak mencapai tanah keras ..qc<5 60="" atau="" br="" cm2="" di="" hingga="" kedalaman="" kg="" m..apa="" padahal="" sondir="" stop="" sudah="" teruskan="" tetap="">terima kasih5>
saya mahasiswa universitas palangkaraya, kalau bisa saya minta materi yang berhubungan tentang mekanika tanah. atas perhatiannya saya ucapkan terimaksih.
Terimakasih ,postinganya sangat membantu saya dalam menyelesaikan tugas…
Proyek saya adalah pembangunan jalan kereta api. Dalam membangun tubuh jalan, khususnya yang berupa timbunan dg kedalaman bervariasi 2-12 m, setiap lapis 30 cm diadakan tes CBR (syarat CBR 8%) oleh pihak Kontraktor. Setelah pekerjaan penimbunan tsb selesai, saya melakukan tes sondir. Ada satu titik tes yang berdasarkan tes CBR Kontraktor mencapai 12%, namun saat tes sondir menghasilkan qc min < 1 MPa, qc max < 2 MPa, qc avg 50% qc avg, dengan lapisan yg memiliki qc min<1 4.20="" br="" m.="" mpa="" setebal="">Mhn saran dan masukannya atas kondisi tes ini, dan apakah bisa dibuatkan suatu korelasi antara hasil es CBR dengan hasil tes sondir ? Terima kasih pak.1>
Aplikasi Uji Sondir untuk Evaluasi Kepadatan Tanah dan CBR
Karena ukurannya yang relatif besar, sondir standar kurang cocok untuk mengevaluasi hasil pemadatan tanah di permukaan (setebal 30-40 cm) dan penggunaannya baru bisa setelah beberapa lapis pemadatan yaitu pada kedalaman lebih dari 30 cm.
Raharjo et al. (1995) menggunakan sondir mini untuk melaksanakan pengontrolan hasil pemadatan tanah di lapangan (deep compaction).
Untuk mendapatkan nilai CBR in-situ, uji sondir dapat digunakan berdasarkan korelasi empirik yang juga dapat dilakukan terlebih dahulu di laboratorium. Data-data penunjang begitu banyak, tetapi Schmertmann mendapatkan korealsi untuk tanah pasir sbb: CBR = 1/3 qc
Sedangkan Rahardjo memperoleh korelasi CBR dari tanah lempung yang dipadatkan sbb:CBR = ½ qc
mengenai safety factor untuk pondasi.. dari beberapa referensi untuk pondasi cukup menggunakan SF=3.. berapakah nilai SF yang terbaik untuk merencanakan sebuah pondasi dangkal..? dengan kedalaman 1 hingga 2 meter..?
Dalam merencanakan pondasi dangkal, Saya menggunakan Program SAFE.. dalam program tersebut dibutuhkan nilai Modulus of subgrade sebagai input data Soil Support. Bagaimana menetukan nilai modulus of subgrade dari hasil sondir.
Terima Kasih.
dan berapakah settlement yang di-izinkan untuk pondasi dangkal..?
Mohon masukan dari bapak, mengenai buku referensi yang baik dan comprehensif untuk merencanakan sebuah Raft Foundation.
begini pak, saya mau nanya, saya mahasiswa dari Bengkulu, Saya mau mencari judul skripsi nah kebetulan saya tertarik dengan skripsi tentang geologi,
bisa nggak pak, kita meneliti suatu sampel tanah dengan sondir dan boring kemudian dijadikan penelitian,kira2 apa yang diteliti ya pak ??
mhon petunjuknya
Hasil Sondir test & Bor Log mewakili radius berapa meter pak? Trims.
Terima Kasih sebelumnya pak, sangat membantu sekali kmrin jawaban bapak. dan kalau boleh saya bertanya kembali..
Kmrin kami dan kawan-kawan mendapat proyek pengukuran, permasalahannya waktu yang diberikan sangat singkat. dengan jarak 4 KM kami harus menyelesaikan waktu dalam 2 minggu (pengukuran termasuk data). sedangkan jarak lokasi menempuh 8 jam perjalanan dan kami masih menggunakan alat theodolite yang manual.
dari pengalaman kami, kami sangat kewalahan menggunakan autocad untuk menggambarkan kontur, karena kami input manual.
yang ingin saya tanyakan, Apakah bisa pak, menginput data dari autocad langsung sehingga bisa langsung terbentuk kontur ??
kalau bisa, data apa saja yang bisa dimasukkan ?
dan bagaimana caranya ??
atau bedasarkan pengalaman bapak, bagaimana membuat laporan data kontur dengan cepat.. nun sewu
mohon petunjuknya,,
mengenai safety factor untuk pondasi.. dari beberapa referensi untuk pondasi dengan beban statis cukup menggunakan SF=3.. berapakah nilai SF yang terbaik untuk merencanakan sebuah pondasi dangkal untuk pondasi mesin generator..? dengan kedalaman 1 hingga 2 meter..?
Terima kasih.
sondir itu apa…, dan fungsi dari sondir itu apa pak….
mkasih pak….
saya wawan dari surabaya, untuk tanah bekas tambak itu cocoknya pakai ponasi apa ya pak.. thank’s pak.
saya dari mahasiswa kalsel pak mau bertanya, saya mau menghitung daya dukung ijin pondasi tiang pancang kayu galam dari data sondir, tapi saya tidak tau rumusnya.. saya cari di buku dan browsing di internet tidak ketemu juga pak. mohon bapak bisa membantu.
terimakasih.
prinsip kerjanya sama atau berbeda? dan di Indonesia sendiri penggunaan sondir piezometer sudah cukup populer apa belum..
terima kasih sebelumnya.
Hadya_sipil UI 2008
Pak saya sering menemui kendala ketika saya dimintai pendapat untuk perencanaan struktur lapisan jalan Tambang. saya sering melakukan pengukuran CBR Subgrade dengan menggunakan DCP test, nah kemudian saya bingung pak untuk melakukan konversi dari %CBR ke Daya dukung Tanah (MPa). hal ini dikarenakan saya bingung menggunakan grafik konversi %CBR ke DDT yang mana,karena saya menemukan 3 grafik konversi %CBR ke DDT, grafik yang berasal dari dinas PU, America, dan satunya saya tidak tahu sumbernya. mohon bantuannya pak jikalau bapak mempuntai standart resmi dan dapat digunakan untuk pedoman koncersi %CBR ke DDT(MPa)…
Best Regard..
Bayu samodra..
saya mahasiswa sipil UR pak, adik tingkatnya kak rofika,,,, trimakasih pencerahannya tentang sondir ini pak, pas lg butuh teori tambahan buat praktikum Mekanika Tanah,,, mohon izin buat dijadikan teori tambahan pak….
mohon dibantu pak,terima kasih.
Saya ingin bertanya, bgmana jika manometer menunjukkan angka 150, tp kedalaman yg dicapai baru 1 meter. Apakah harus dilanjutkan uji sondirnya atau dihentikan ? terimakasih.
Perkenalkan nama saya Redy, saat ini kami ada proyek di Pekanbaru dan sedang mencari perusahaan yang mengerjakan sondir, bisa dibantu pak?
Bila ada informasi bisa bantu email ke saya : red_visi@yahoo.com
Terima kasih,
Redy
pak saya mahasiswa dari riau, saya ingin memodifikasi alat uji sondir menggunakan motor listrik bagai mana pendapat bapak dengan ketelitiaan pada penyelidikan tanah,,,
pak saya ingin menanyakan berapa daya yang dibutuhkan untuk alat sondir kapsitas 2,5 ton, secara konvensional?
penyedia alat alat soil test dan jasa penyelidikan tanah, harga nego.
Semua alat kami buat di pabrik kami sendiri,dengan buatan anak- anak bangsa
Kami mohon dengan sangat bantuan bpk,mempromosikan produk kami di Pu,karna alat buatan lokal laboratorium penelitian Tanah,Beton dan Aspal tidak kalah buatan Luar.
Tlp. (022) 93651311
Fax. (022) 93649943
Email rakajulabteknik@yahoo.com
Jln Raya Andi 158 Padalarang,(Bandung Barat)
sparepart buat alat sondir yg bisa sy hubungi dimana pak yagh..terima kasih sebelumnya pak.
Masalah dan Aplikasinya
pada Tanah Lunak
Ir. Muhrozi, MS
Lab. Mekanika Tanah Jurusan Teknik Sipil
Universitas Diponegoro
Penentuan Letak dan Banyaknya Titik Bor dan Sondir butir (b) berbunyi:
Untuk sruktur yang besar dengan jarak kolom dekat, tempatkan titik-titik
bor dan sondir berjarak 15 – 25 m, utamakan meletakkan titik bor dan sondir pada kolom yang bebannya berat, lokasi shearwall, lokasi ruang mesin dan sebagainya.
b. Untuk sruktur yang besar dengan jarak kolom dekat, tempatkan titik-titik bor dan sondir berjarak 15 – 25 m, utamakan meletakkan titik bor dan sondir pada kolom yang bebannya berat, lokasi shearwall, lokasi ruang mesin dan sebagainya. c. Bangunan Jembatan, tempatkan titik bor dan sondir ditengah/sekitar perletakan pondasi, jika tanah diragukan perlu dilakukan pemboran kearah keliling pondasi. Pada timbunan oprit jembatan yang tinggi dan lebar, minimal dilakukan 1 (satu) titik bor dan sondir.
d. Bangunan Gedung atau pabrik yang luas dengan beban kolom ringan sampai sedang, penempatan titik bor dan sondir cukup pada ke-empat sudut ditambah satu titik ditengah. Sedangkan untuk beban kolom berat dan daerah pantai perlu ditambah titik sondir dan boring. e. Bangunan berat di tepi laut, seperti dry dock yang sudah ditentukan letaknya, letakkan titik bor dan sondir berjarak 15 meter, dan tempatkan titiktitik bor pada daerah kritis dan rawan erosi.
f. Rencana tembok penahan tanah yang panjang, tempatkan titik bor dan sondir masing-masing berjarak 60 m sepanjang alinemen dinding, dan tambahkan 2 (dua) titik bor atau 2 (dua) titik sondir diluar rencana dinding pada daerah yang dianggap kritis dan rawan longsor. g. Stabilitas lereng galian dalam (deep cut) atau lereng urugan yang tinggi (high embankment), minimal diperlukan 3 (tiga) titik bor pada titik kritis, sehingga dapat diperoleh potongan geologis yang baik untuk dianalisis, perlu diperlukan beberapa potongan geologis yang disesuaikan dengan kondisi geologi setempat.
h. Perencanaan Bendung atau bendungan, tempatkan titik-titik bor berjarak 60 m sepanjang daerah rencana pondasi, kemudian tambahkan titik-titik bor pada tempat yang kritis, seperti pada rencana spillway, pintu air, terowongan dan sebagainya, sehingga jarak titik bor menjadi 30 m. i. Rencana dermaga pelabuhan, jetty dan trestle, paling sedikit diperlukan 3 titik bor pada rencana jetty, satu titik bor pada rencana mooring dolphin, dan 2 titik bor yang berjarak 50 sampai 200 m pada rencana trestle. Meskipun sudah ada acuan tersebut diatas dan sumber-sumber yang lain, penentuan akhir letak dan jumlah titik boring dan sondir tergantung dari tenaga akhli geoteknik yang bersangkutan dan tergantung dari pengalaman yang apernah dilakukan. Hal yang terjadi adalah dibatasi oleh anggaran biaya yang tersedia.***
Pertanyaan sbb:
mustaqim | September 24, 2012 at 1:57 pm | Reply | Edit
pak saya dari palembang,yang ingin saya tanyakan perlukah ada penambahan cerucuk kayu gelam lagi,pada pondasi cakar ayam lb 1X1 M kedalaman 1,5 m,untuk rumah 2 lantai uk 3×6 m.bila didapat nilai qc sondir=43kg/cm2.tks.
Jawaban:
Dari Pengalaman saya qc > 25 kg/cm2 susah sangat sulit ditembus oleh cerucuk-cerucuk kaya, bukannya tanah yang ditembus, tetapi kepala cerusuk yang pecah. Jelas, tidak perlu lagi cerucuk kayu, karena qc > 20 kg/cm2 sudah cukup untuk Fondasi Foot Plate.