Senin, 29 Februari 2016

Menghitung konversi besi tulangan ke wiremesh dengan mudah


Menghitung konversi besi tulangan ke wiremesh dengan mudah- Pada kesempatan ini saya akan berbagi pengetahuan tentang cara menghitung konversi besi tulangan biasa diganti dengan tulangan wiremesh. Wiremesh adalah besi tulangan yang sudah dirangkai di pabrik dalam bentuk lembaran atau roll. Tulangan-tulangan tersebut dirangkai secara verikal dan horizontal sehingga membentuk jaring-jaring. 

Saat ini sudah banyak diterapkan penggunaan besi tulangan wiremesh pada pelat lantai. Hal ini dikarenakan besi wiremesh mempunyai beberapa keunggulan dibanding penggunaan besi tulangan konvensional antara lain adalah pemasangan lebih cepat karena tidak perlu merangkai besi di lapangan, kekakuannya terjaga karena penyambungan antar besi tulangan dengan las. Pada beberapa proyek sering kali ada perubahan dari tulangan biasa menjadi tulangan wiremesh sehingga sebagai kontraktor harus menghitung kembali kebutuhan tulangan wiremesh untuk pelat lantai. 


Menghitung konversi besi tulangan wiremesh dapat dilakukan dengan mudah karena hanya menghitung luas tulangan dan diganti dengan luas tulangan wiremesh. Acuan dalam menghitung luas tulangan wiremesh menggunakan tabel berat jenis wiremesh pada artikel berjudul Daftar spesifikasi tulangan wiremesh. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghitung konversi besi tulangan wiremesh dengan mudah. 

Contoh.

Pada pelat lantai suatu bangunan menggunakan tulangan diameter D10-150 baik arah x maupun y. Berapa ukuran tulangan wiremesh yang digunakan untuk menggantikan tulangan tersebut? 

jawab:

Tulangan konvensional : D10-150
Mutu baja tulangan ulir/deformasian fyd : 4000 kg/cm2
Mutu baja besi wiremesh fyw : 5000 kg/cm2

Luas tulangan konvensional : 1/4 x 3.14 x D^2 x 1000/Jarak = 1/4 x 3.14 x 10^2 x 1000/150 = 523.6 mm2
Luas tulangan wiremesh yang dibutuhkan : As x (Fyd/Fyw)  = 523.6 x (4000/5000) = 418.88 mm2

Trial menggunakan tulangan wiremesh M9-150 = As W = 1/4x 3.14 x D^2 x 1000/jarak = 424.12 mm2

Maka As w > As dibutuhkan =  Aman

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan tulangan konvensional D10-150 dapat diganti dengan wiremesh M9-150. 
Plafon Gypsum
Berdasarkan pengalaman menangani pemasangan plafon gypsum atau kalsiboard, vila atau perhotelan biasanya lebih memilih gypsum, karena tampilannya lebih rapi, permukaannya lebih halus, dan gampang dibentuk jika menginginkan menampilkan ornamen.
Pemakaian plafon gypsum juga dapat meminimalkan/menyerap suhu panas sehingga ruangan akan terasa lebih sejuk.

Untuk plafon di bagian-bagian basah seperti kamar mandi, pilih jenis gypsum wet area. Gypsum wet area ini ada lapisanlilinnya, sehingga air tak langsung meresap ke gypsum. Ini yang menyebabkan gypsum lebih tahan lembab dan lebihtahan air. Biasanya difungsikan pada ruang laundry atau kamar mandi.

 Plafon Kalsiboard
Bangunan rumah tinggal umumnya memilih plafon kalsiboard, karena pertimbangan kemungkinan terjadi kebocoran digentengnya.Jika plafon langsung di bawah dak beton, sebaiknya memakai gypsum karena tak berhubungan langsung dengan air. Namun, di lantai paling atas yang berhubungan langsung dengan genteng menggunakan plapon kalsiboard, hotel-hotel tetap memakai gypsum karena kualitas genteng yang dipakai lebih bagus. Sedangkan, rumah-rumah pribadi memakai genteng yang kualitasnya agak rendah, sehingga kemungkinan bocornya lebih tinggi.
Selain itu, plafon kalsiboard juga lebih gampang pemeliharaannya. Jika plafon kena air, noda bekas air itu cukup
diamplas dan langsung dicat kembali. Sementara plafon gypsum, jika kena air harus dipotong di bagian itu dan ditambal ulang dengan gypsum baru, baru bisa dicat kembali.
Bahan dasar kalsiboard ada unsur semen, serat selulosa, semen, dan pasir silica. Karena itu, kalsiboard lebih tahan air,tidak lapuk, tidak dimakan rayap, dan tidak terbakar oleh api.
Kelemahannya, jika plafon mau dibuka, tidak bisa rapi, pasti ada retak rambutnya. Penyebab retak rambut ini, karena
kalsiboard memiliki kembang susut tinggi. Saat musim hujan mengembang, dan musim kemarau menyusut. Saat menyusut inilah kelihatan retak rambutnya. Misalkan pada sambungan, pemakaian plafon kalsiboard akan kelihatan pecah. Kalsiboard memiliki ketebalan 3,5 mm, 4,5 mm, 6 mm, 8 mm, 10 mm, 12 mm, dan 20 mm. Khusus ketebalan 2mm umumnya difungsikan untuk lantai, biasa disebut kalsi floor.
Ada juga bahan plafon lain, seperti tripleks. Namun sekarang ini, pemakaian tripleks sudah mulai ditinggalkan. Selain karena produk tripleks sekarang kualitasnya sudah tidak sebagus dulu, juga jika kena air cepat rusak. 
Pemakaian gypsum di Bali mulai berkembang sekitar tahun 1990-an, dan menjadi tren sekitar tahun1996. Saat itu baru dipakai untuk bangunan menengah ke atas sekelas vila atau hotel. Sekarang, hampir tiap bangunan memakai plafon gypsum.
Banyak pilihan jenis gypsum dengan kualitas berbeda. Ada gypsum buatan Indonesia seperti Jayaboard,dan Elephant.
Ada juga produk impor seperti merek Knauf dan Gyproc. Ada dua tipe gypsum, yakni ketebalan 9 mm dengan ukuran
120 cm x 240 cm, dan yang mini, ketebalannya 8 mm ukuran 120 cm x 180 cm.
Tahapan pemasangan plafon gypsum/kalsiboard:
1. Pemasangan rangka.
2. Pemasangan gypsum/kalsiboard.
3. Dikompon dengan cornice yang berfungsi menghilangkan/menyamarkan sambungan.
4. Diplamir yang berfungsi menghaluskan/meratakan/menutupi bagian-bagian yang berpori.
5. Diamplas.
6. Dicat
.
Bahan rangka penopang gypsum atau kalsiboard bisa memakai besi hollow galvalum, hollow galvanis, dan hollow hijau
(hollow yang dicat sinkromit warna hijau). Bahan hollow ini lebih awet dan tidak dimakan rayap. Ini cocokuntuk daerah
pantai. Berbeda halnya dengan rangka kayu. Selain harganya jauh lebih mahal, juga risiko dimakan rayapnya cukup tinggi.
Namun, ada juga hotel di daerah pantai yang memakai gypsum tapi rangkanya
kayu. Dalam waktu tiga bulan rangka kayunya sudah habis dimakan rayap, walau sudah diberi antirayap. Bagian tengah kayu tidak kena, ketika hilang baunya, diserbu lagi sama rayap. Ini kelemahan rangka kayu di daerah rawan rayap.
Meski tiga rangka ini tahan rayap, kelemahannya adalah tidak bisa diinjak. Jika ingin naik ke plafon untuk memperbaiki genteng atau instalasi listrik, tak bisa langsung menginjak rangka ini. Sebaiknya, buat jalan khusus untuk naik dengan menaruh balok kayu yang bisa dipindah-pindahkan.
Pemasangan plafon gypsum atau kalsiboard, pada pertemuan dinding dan plafon, biasanya dipasang tali air/shadow line. Ini berfungsi untuk menutupi/menyamarkan pecah pinggir. Jika sudah memakai shadow line, tidak lagi memakai list
profil. Shadow line biasanya dipakai pada penaikan dan penurunan plafon (drop ceiling). Ada juga beberapa orang yang
memilih memakai list profil untuk mempertegas garis ruang dan menambah kesan elegan. - See more at: http://xenecorp.blogspot.co.id/2012/09/pilih-plafon-gypsum-atau-kalsiboard.html#sthash.pvY41WaT.dpuf