Senin, 23 Mei 2016

Pengertian dan Fungsi Transformator Serta Prinsip Kerjanya

pengertian fungsi prinsip kerja transformatorPengertian dan Fungsi Transformator Serta Prinsip Kerjanya - Transformator atau trafo adalah komponen elektronika yang dapat memindahkan energi listrik dari dua rangkaian listrik atau lebih melalui sistem induksi elektromagnetik. Selain itu trafo juga dapat didefinisikan sebagai alat yang dapat mengubah taraf suatu tegangan bolak-balik atau tegangan AC ke taraf yang lainnya.
Misalnya tegangan AC 220 volt diturunkan menjadi 10 volt. Atau juga bisa sebaliknya, tegangan AC 110 volt dinaikkan menjadi 220 volt. Nah, itulah tadi gambaran sederhana mengenai apa itu komponen elektronika yang bernama tranformator atau trafo. Pada kesempatan kali ini belajarelektronika.net akan mengajak anda semua untuk melihat informasi lebih lanjut terkait komponen trafo.

Pengertian Transformator

Seperti yang telah disebutkan tadi bahwa transformator atau trafo merupakan sebuah komponen elektronika atau alat yang digunakan untuk menaikkan dan menurunkan tegangan bolak-balik atau tegangan AC melalui induksi elektromagnetik. Transformator memiliki peranan yang sangat penting dalam pendistribusian listrik seperti yang dilakukan oleh PLN.
Kita dapat menemukan komponen transformator dengan mudah pada beberapa rangkaian elektronika seperti rangkaian adaptor, dan rangkaian lainnya. Dalam rangkaian adaptor, trafo berfungsi sebagai penurun tegangan AC sebelum tegangan tersebut dikonversi menjadi tegangan searah atau tegangan DC oleh komponen dioda.

Fungsi Transformator

Pastinya anda semua sudah tahu bahwa fungsi dari transformator atau trafo ini adalah untuk menaikkan dan menurunkan tegangan bolak-balik atau tegangan AC. Seperti yang telah dikatakan tadi bahwa trafo juga memiliki peranan penting dalam pendistribusian listrik dari PLN sampai ke rumah-rumah.

Prinsip Kerja Transformator

Berbicara soal prinsip kerja trafo sebenarnya tidaklah rumit. Trafo bekerja dengan menggunakan prinsip induksi elektromagnetik. Tegangan bolak-balik pada masukan yang membentang di saluran primer menimbulkan sebuah fluks magnet, yang tersambung dengan lilitan sekunder. Fluks ini menginduksi gaya gerak listrik atau GGL dalam sebuah lilitan sekunder.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa, jika efisiensi sempurna, maka semua daya yang terdapat pada lilitan primer akan dilimpahkan menuju ke lilitan sekunder. Inti besi yang terdapat pada trafo merupkan kumpulan lempengan besi berbentuk tipis yang diisolasi dan ditempel berlapis-lapis untuk mempermudah jalannya fluks magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik pada kumparan.
prinsip kerja trafo
Selain itu inti besi yang ada pada transformatir juga memiliki fungsi untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan oleh transformator itu sendiri. Jumlah lilitan yang ada pada kumparan primer menentukan rasio tegangan pada kedua kumparan. Misal, 1 lilitan kumparan primer ditambah 10 lilitan kumparan sekunder menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan input primer.
Demikian sedikit informasi mengenai pengertian, fungsi, dan prinsip kerja trafo atau transformator. Semoga informasi tadi dapat memberikan manfaat dan juga inspirasi bagi para pembaca setia belajarelektronika.net. Jangan lupa baca artikel menarik lain dan bagikan artikel ini kepada teman-teman anda. Sampai jumpa.
Cara Kerja Submersible Pump (Pompa Air Celup)
October 16, 2015
|
Redaktur: Bima Apriandi | 0821-6844-3388

Pompa Submersible (Pompa Celup) atau bagi sebagian orang sering juga disebut dengan pompa benam karena sistem kerja pompa air jenis ini, yaitu dengan di benam di dalam air untuk memompanya keluar.

Pompa Submersible disebut juga dengan Electric Submersible Pump(ESP) adalah pompa yang di operasikan di dalam air seperti sumur, tambak, kolam, dan lainnya, Pompa Submersible akan mengalami kerusakan  jika di operasikan dalam keadaan tidak terdapat air terus-menerus.


Cara kerja pompa jenis ini berbeda dengan jenis Jet Pump yang secara garis besar sistem operasinya yaitu menyedot air, sedangkanSubmersible Pump bekerja dengan mendorong air ke permukaan.

Berikut video cara kerja Pompa Submersible :


Kelebihan Pompa Air Celup (Submersible Pump) :

  • Tidak bising, karena berada di dalam air.
  • Memiliki pendingin alami, karena posisinya yang terendam di dalam air.
  • Biaya perawatan yang rendah.
  • Tidak akan terjadi kehausan bearing dan shaft karena sistem pompa air celup tidak menggunakan shaft penggerak.

Umumnya pompa air celup yang sering di gunakan untuk memompa air dalam tambak adalah ukuran 2 inch, 4 inch, 6 inch, 8 inch dan sebagainya.

Hubungi saya 0821-6844-3388 untuk membeli Pompa Submersible

Pompa Air Celup merupakan jenis pompa yang bertipe Sentifugal, yaitu memiliki perinsip kerja untuk mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar di dalam casing (lapisan luar pompa).

Semoga Bermanfaat.

Memahami Pompa Benam ( Submersible Pump )



Seperti Nostalgia saja, hari ini saya menerima laporan dari bagian Maintenance satu Pompa Submersible yang dimiliki perusahaan bermasalah.  Saya teringat dengan kejadian yang samasetahun lalu saat bekerja di industri pengolahan makanan di Denpasar, pompa submersible yang mensuplai air untuk proses produksi debitnya turun drastis, dari beberapa pompa, titik inilah yang memiliki debit terbesar. akibatnya cadangan air yang kami miliki benar-benar minim.  Perlu anda ketahui industri pengolahan makanan memerlukan air dalam jumlah besar per hari, mengingat kejadian itu, benar-benar merepotkan. Endingnya kurang lebih mirip, diangkat, bagian maintenance melakukan cleaning, sialnya saat dipasang kembali, ternyata tetap tidak berfungsi bahkan mati total.
Instalasi Pompa Submersible
 Lupakan kesialan kami. Dua kali kejadian ini sudah lebih dari cukup bagi kami untuk belajar. Saya harap apa yang saya sampaikan bermanfaat bagi anda.

Pompa Submersible
Pompa Submersible (pompa benam) disebut juga dengan electric submersible pump (ESP ) adalah pompa yang dioperasikan di dalam air dan akan mengalami kerusakan jika dioperasikan dalam keadaan tidak terdapat air terus-menerus. Jenis pompa ini mempunyai tinggi minimal air yang dapat dipompa dan harus dipenuhi ketika bekerja agar life time pompa tersebut lama. Pompa jenis ini bertipe pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal sendiri prinsip kerjanya mengubah energi kinetis (kecepatan) cairan menjadi energi potensial (dinamis) melalui suatu impeller yang berputar dalamcasing.
Komponen Pompa Submersible
Prinsip kerja pompa jenis ini berbeda dengan jenis Jet Pump. Jika pompa yang saya sebut erakhir bekerja dengan cara menyedot air, jenis pompa submersible bekrja dengan mendorong air ke permukaan. 
Berikut kelebihan dari jenis pompa submersible :
1.  Biaya perwatan yang rendah
2.  Tidak bising, karena berada dalam sumur
3.  Pompa memiliki pendingin alami, karena posisinya terendam dalam air
4. System pompa tidak menggunakan shaft penggerak yang panjang dan bearing, jadi  problem yang biasa terjadi pada pompa permukaan ( Jet Pump ) seperti keausan bearing dan shaft tidak terjadi.

Detail  Parts Drawing 
Metabo SUBMERSIBLE PRESSURE PUMP TDP1000/7/025010011610 Spare Parts

1 - MULTI-ADAPTOR 2X1"AGX1"TÃŒLLE X3/4"AGX3/4MET-0903018410.0
2 - O-RING 28.25X2.62 ETMET-7632633054.0
3 - CHECK VALVEMET-7831609421.1
7 - CAPACITOR 12.5UF/400V ETMET-8050171656.1
8 - SLEEVE. CABLE SUPPORT ETMET-1341182251.1
9 - CLAMPING RING ETMET-1341182243.8
11 - CROSS REC'D PAN HEAD TAP.SCREW ST 4.2X32MET-6172006963.6
12 - RAISED CHEESE HEAD SCREWMET-6123022619.7
13 - SERRATED LOCK WASHERMET-6304084020.27
14 - MEDIUM WASHERMET-6300016330.61
19 - ELECTRIC MOTOR ASSEMBLY ETMET-8012633093.0
21 - PACKING RINGS ETMET-1349633023.1
23 - O-RING 90X5.4 ETMET-7632182222.4
24 - O-RING ETMET-7632633046.1
25 - PUMP CASING ETMET-1341633172.1
26 - O-RING ETMET-7632633062.2
28 - DIFFUSOR SUPPORT ETMET-1349633163.0
31 - PACKING RING ETMET-1349633031.1
32 - IMPELLER ETMET-1341633148.0
33 - O-RING ETMET-7632633070.0
34 - DIFFUSOR ETMET-1349633139.1
35 - DIFFUSOR LOCK ETMET-1349633120.1
38 - STAINLESS STEEL FILTER ETMET-1349633112.0
39 - BOTTOM PANEL ETMET-1341633105.1
40 - CAP ETMET-1349633082.1


Langkah Perbaikan  Pompa Submersible



Debit air yang lebih kecil merupakan tanda-tanda pompa mengalami masalah. Jika tidak ditangani  masalah matinya pompa tinggal menunggu waktu.
Untuk mengidentifikasi masalah yang terjadi, berikut langkah yang pernah dan biasa kami lakukan.
1. Jika pompa mati, cek Capasitor. Ganti terlebih dahulu jika komponen ini  tidak berfungsi.
2. Sambil di running, cek Ampere kabel power saat  pompa running. Jika lebih cukup tinggi ( > 10 A ) ada beberapa kemungkinan, 1)  motor mendapat beban cukup berat. ( Benda asing  seperti  endapan tanah merah, tanah kapur, dll.), volume air sudah berkurang, pompa bekerja dalam air dengan batas sangat minimum/kering dalam waktu yang lama, dan 3) lilitan kumparan stator bermasalah..

3. Instalasi pompa submersible standard dilengkapi  safety untuk mendeteksi kedalaman air berupa sensor electroda. Jika sensor ini dalam kondisi baik, turunnya kedalaman air dalam batas minimum akan terdeteksi, dan automatis memutus power ke motor.
Sensor Electroda

Beberapa teknisi kadang hanya mengandalkan TOR ( Thermal Overload Relay ) yang terpasang pada Contactor untuk mendeteksi kondisi pompa dan kedalaman air. Biasanya logika yang dipakai, saat kedalaman air berada dalam batas minimum, motor akan berputar dalam kondisi kering, ini akan menyebabkan kenaikan temperature motor dan ampere motor. Kenaikan dalam batas setting ampere pada TOR akan menyebabkan Contactor memutus hubungan power.
Namun teknik ini sangat tidak disarankan, prinsipnya kedalaman air tanah harus dideteksi dengan sensor yang mendeteksi kondisi langsung. Dalam jangka panjang penggunaan setting ampere pada TOR menyebabkan lilitan stator bermasalah ( short ).
4. Perhatikan  debit air, jika semburan awal tinggi kemudian melemah, kemungkinan besar volume air dalam sumur  berkurang. Jika semburannya lemah mulai dari awal motor running, ini tanda-tanda problem dari motor.
5. Angkat pompa submersible ke permukaan. Periksa kondisi fisik, adakah benda asing yang menghambat putaran shaft atau impeler. Kami pernah temui tali rafia terlilit, entah dari mana datangnya makhluk ini.
Cek Pompa Submersible
6. Cek ulang Level  kedalaman air dengan menggunakan tali ber-pemberat. Ukur  kedalaman air dan  jarak permukaan ke dasar. Saya juga pernah temui, sumur yang longsor dibagian dasarnya, kemungkinan struktur tanah labil atau efek getaran  gempa. inormasi ini penting saat penempatan titik pompa dan setting posisi sensor electroda.

7. Jika anda yakin tidak ada masalah dengan volume air dalam sumur. Fokuslaah untuk perbaiki pompa
8. Jika anda merasa yakin untuk melakukan cleaning, berilah tanda terlebih dahulu sepanjang bodi casing penutup impeler, untuk memastikan posisi pasang seperti awal. Buka impeller satu persatu, cuci lalu pasang kembali. Setelah itu buka impeller  berikutnya.
9. Periksa kondisi impeller, dan shaft. Jika sudah aus atau cacat , catat Type pompa submersible anda, lalu  dapatkan parts original di suplier resmi.
Impeller kondisi Not Ok
10. Cek tahanan lilitan kumparan pada rotor, jika tahanan menunjukkan nilai yang rendah, menunjukkan kumparan bermasalah, misal bocor. Jika anda menemui masalah ini, saya sarankan untuk mengganti dengan pompa yang baru.

11. Jika sudah  selesai cleaning dan pompa dirakit kembali. Test terlebih dahulu didalam bak air, debit air keluar dan ampere motor.

12. Jika tidak ada perubahan, jangan diteruskan eksperimen anda. Segera hubungi  Service Pompa resmi dan terpercaya. Setelah selesai service, minta pompa ditest kembali dan lihat ampere motor saat running. Jika masih cukup tingggi ( >10 A ), jangan diterima. Perbaikan belum  complete.
12. Saya rekomendasikan pemasangan dilakukan oleh  petugas service, ini penting jika anda ingin mendapat garansi perbaikan
13. Bersiaplah untuk kecewa, jika pompa submersible anda tidak dapat di repair.  Solusinya hanya satu, beli baru. Ini yang terjadi satu tahun lalu, tanpa rasa bersalah, si tukang service bilang seharusnya kami menservice pompa secara rutin dengan perhitungan  satu paket. Angkat, Cleaning, dan pasang kembali.  Saran yang aneh, bukannya  kami pakai submersible supaya biaya perawatannya murah ?

Penutup
Perhitungan yang tepat antara suplay dan tingkat konsumsi sangat penting.  Idealnya Suplay lebih besar dari pada tingkat konsumsi. Namun jika anda memiliki titik sumber yang terbatas, penggunaan Tankl air atau Ground Tank merupakan solusi yang lebih baik. Untuk mengetahui debit titik air, biasakan memasang meteran air di out put  pompa, dan buatlah jadwal inspeksi debit, rutin setiap hari.

Air merupakan  sumber daya alam yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia dan industri. Konsumsi air tanah dengan hemat dan secukupnya, memiliki lahan hijau dan sumur-sumur resapan di sekitar pabrik akan menjamin kelangsungan ketersediaan air dalam jangka waktu yang yang lama.

Semoga artikel ini bermanfaat

ENSIKLOPEDI SISTEM MEKANIKAL & ELEKTRIKAL

B
BTU 
singkatan dari british thermal unit, merupakan satuan energi yang digunakan di Amerika serikat, dan juga masuh sering di pakai di Britania raya(inggris) pada sistem pemanas da pendingin. Sekarang satuan ini mulai digantikan dengan satuan energi dari unit SI yaitu joule (J)
Satu BTU di definisikan sebagai jumlah panas yang dibutuhkan untuk meningkatkan suhu 1 pound (sekitar 454 gram) air sebanyak 1 derajat fahreinheit. 143 btu dibutuhkan untuk mencairkan 1 pound es.  Satuan BTU di indonesia sering dijumpai dalam pemakaian kapasitas AC.


BTU/h 
singkatan dari British thermal unit per hour, satuan daya pendinginan AC yang berasal dari inggris.


C
Cfm 
adalah satuan aliran udara dalam cubic feet per menit (cubic feet / min) atau kaki kubik per menit. Dan rumusnya sebagai berikut:
CFM = kecepatan udara (kaki per menit) x  Luas (meter persegi) atau Q = V. A
Jika        1 feet = 12 inchi
                1 Inch  = 2,54 cm
maka    1 feet = 30,48 cm = 0,3048 m
                1 feet cubic = 0,0283 m cubic
Produsen fan  menggunakan dasar pengukuran  pada pengukuran standar  yang disebut SCFM (standar cubic feet per minute), yang menggunakan pengukuran standar bersih, udara kering pada kepadatan    £ 0,075 per kaki kubik, tekanan udara di permukaan laut dari 29,92 inci merkuri, dan suhu 70 ° F. Pengukuran ini standar yang digunakan untuk menentukan SCFM: Standard Cubic Feet Per Menit. 


Cmh 
adalah  satuan aliran udara dalam  meter kubik per jam  (cubic meter /  hour ) Ket: Cfm dan cmh sering muncul ketika 
akan membeli exhaust fan kamar mandi, exhaust untuk kitchen dll. Perbandingannya adalah: 1 cmh = 0.5883 cfm

CT
Dalam panel atau KWH Meter 3 phasa kadang terpasang CT. CT adalah singkatan dari Current transformer atau trafo arus, yang digunakan untuk pengukuran arus.  CT hampir sama dengan VT trafo tegangan (potensial transformer), yang keduanya dikenal dengan instrumen transformer. Jika arus telalu tinggi dalam jaringan , maka diperlukan CT untuk converter pembacaan pada alat ukur. CT ini menghasilkan coversi arus yang akurat untuk pembacaan alat ukur atau sensor safety device.

E
Entalphi 
Istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja.

F
Fluorocarbon 
Senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi.

H
HP
singkatan dari Horse Power, istilah lain dari PK (Paard Kracht) atau tenaga kuda yang merupakan satuan daya. 1 Hp = 746 Watt.

L
Lightning Arrester
alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih, yang disebabkan oleh petir atau surge hubung (switching surge). Alat ini bersifat sebagai by-pass jika terjadi arus petir ke sistem pentanahan sehingga tidak menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan tidak merusak isolasi peralatan listrik. By-pass di design sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran daya sistem frequensi 50 Hz.
Jadi pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator, dan bila timbul aliran petir  maka alat ini bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah, sehingga dapat mengalirkan arus yang tinggi ke tanah.  Setelah surge hubung hilang, maka berfungsi sebagai isolator lagi.
Arrester melindungi peralatan listrik pada sistem jaringan terhadap tegangan lebih yang disebabkan petir atau surja hubung, maka pada umumnya arrester dipasang pada ujung SUTT yang memasuki Gardu Induk. Di Gardu Induk besar adakalanya pada trafo dipasang arrester untuk menjamin terlindungnya trafo dan peralatan lainnya dari tegangan lebih tersebut

P
Pipa GIP
Pipa GIP (Galvanized Iron Pipe) suatu pipa yang biasa digunakan untuk pemipaan air bersih, tetapi tidak dianjurkan untuk pemipaan air panas (kalau dipakai air panah harus diisolasi).
Pipa GIP ini terbuat dari baja karbon rendah dengan lapisan Galvanis, antara lain campuran: Seng (Zn) 99,7%, dan carbon 0,091 %.

Pipa PPR
PPR (Polypropyilene Random), suatu pipa steril yang digunakan untuk instalasi air bersih yang terbuat dari bahan plastik poly propilene yang tahan terhadap panas dan anti bocor.
Ada 2 macam type pipa yaitu type PPR PN-10 dan PPR PN-20 (ada juga yang menggunakan type PPR PN-18), tetapi untuk fittingnya hanya menggunakan PPR PN-25. Dalam fitting plastik standar yang digunakan standarnya harus lebih tinggi dari pipanya.
Sistem penyambungan pipa dan fitting bersenyawa dalam waktu yang cepat (hitungan detik) dan sangat kuat, dan tahan hingga 100 tahunan.
Standar mutu, spesifikasi pipa dan fitting PPR adalah
    -- Pipa PPR PN-10 dan pipa PPR PN-20 standarnya adalah DIN 8077-8078 dan ISO 9001:2000
    -- Fitting PPR PN-25 standar DIN 16962 dan ISO 9001:2000
Diantara kelebihan penggunaan PPR adalah sebagai berikut
    -- Tidak berkarat
    -- Hasil sambungan bersenyawa dan tidak bocor
    -- Tahan terhadap temperatur tinggi
    -- Umur minimum 50 tahun
    -- Biaya secara keseluruhan lebih murah
    -- Sistem pengerjaan mudah dan cepat (sekitar 10 persen dari waktu penegrjaan menggunakan galvanis)
    -- Tahan terhadap benturan keras dan tidak mudah pecah
    -- Tidak terjadi pergerakan dalam didnding
    -- Memenuhi standar untuk instalasi air panas  (dringking water) dan tidak perlu isolasi
    -- Bebas biaya perawatan
    -- Tahan terhadap bahan kimia

Pipa Seamless 
Pipa tanpa sambungan


PK 
singkatan dari Paard Kracht atau sama dengan istilah HP (Horse Power) atau daya kuda, merupakan satuan untuk daya. Dalam utilitas gedung (bangunan) istilah ini banyak digunakan untuk satuan daya kompresor AC.

S
Surge Arrester
Alat yang dapat digunakan untuk melindungi peralatan elektronik  dari induksi terhadap petir.  Induksi petir dapat menyebabkan rusaknya peralatan elektronik seperti komputer, PABX, telepon , CCTV dan lain lain.Induksi petir ini dapat terjadi pada komponen yang terhubung langsung dengan listrik dan melalui jalur data dan telekomunikasi ( seperti line telepon, internet, radio telekomunikasi, tv ). Untuk melindungi peralatan elektronik tersebut kita dapat menggunakan alat yang dikenal dengan nama surge arrester.
Surge arrester mempunyai fungsi untuk menggroundingkan arus petir yang masuk melalui jalur yang dilindunginya, apabila arus petir lebih dari kapasitas maximumnya maka arrester tersebut akan memblokir kemudian memutuskan dengan rangkaian elektronik didalamnya.

SCFM: 
Standard Cubic Feet Per Minute

T
Thermostat AC
pada AC beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.


Ton R 
Ton R atau TR merupakan istilah untuk kapasitas AC. Nilai 1 Ton R = 1,25 KW atau 1 Ton R setara dengan 12000 BTUH.
Rumus dari Ton R (kapasitas AC) = Total beban / 12000 
atau  = Total Ton R / Jml lantai x tinggi x (luas lantai /100)
        = .........TR/100m3