Selasa, 22 Maret 2016

ambar 1.1. menunjukkan gambar penampang suatu balok beton dalam menerima beban. Akibat beban yang diterima oleh balok akan menyebabkan terjadinya momen pada sepanjang balok tersebut. Adapun besaran momen yang terjadi pada balok seperti pada gambar tersebut. Dengan mengetahui besaran momen yang terjadi pada balok menjadi dasar perhitungan untuk menghitung besaran/ukuran besi yang digunakan agar mampu menahan beban yang diterima. Pada gambar tersebut juga ditunjukkan pembesian yang digunakan untuk suatu balok beton.
                                         

Gambar 1.1. Penampang dan Momen Balok Beton


Gambar 1.2. menunjukkan penampang suatu sloof beton bertulang dan kolom beton bertulang.  Pada gambar potongan sloof terlihat pembesian yangdigunakan, baik itu sebagai besi pokok (utama) maupun besi cincin (sengkang). Lebih lanjut disajikan ukuran besi yang digunakan. Pada penampung kolong/tiang beton bertulang, juga terlihat pembesiannya, baik sebagai besi pokok maupun besi cincin. Selengkapnya ukuran dari penampang sloof dan kolom beserta tulangannya dapat dilihat pada gambar tersebut.
                                    

Gambar 1.2. Gambar Pembesian Sloff dan Kolom Praktis


  

 

Gambar 1.3. Gambar Tulangan Balok Beton


Gambar 1.3. menunjukkan pembesian pada balok beton. Pada gambar tersebut terlihat ukuran balok dan ukuran plat lantai, demikian juga dengan jumlah pembesian beserta ukurannya. Pada balok tersebut terlihat ada 8 buah besi utama. Untuk balok A (tumpuan) besi utama ada 5 buah pada bagian atas dan 3 buah pada bagian bawah, sedangkan untuk balok B (lapangan) 3 buah pada bagian atas dan 5 buah pada bagian bawah. Susunan pembesian tersebut didasarkan atas beban yang bekerja pada balok tersebut.
Sedangkan pembesian plat lantai disajikan pada Gambar 3.4. Pada gambar tersebut terlihat bentuk pembesian beserta ukuran besinya. Lebih lanjut terlihat bagaimana pembesian pada daerah tumpuan dan daerah lapangan.
                                      

Gambar 1.4. Gambar Penulangan Plat Lantai

Gambar 1.5. menunjukkan bentuk pembesian pada pertemuan balok dengan kolom. Pembesian pada konstruksi ini sangat penting diperhatikan karena pada konstruksi tersebut terjadi momen positif. Lebih lanjut konstruksi tersebut merupakan sarana untuk menyalurkan beban yang ada diatas balok atau lantai ke kolom suatu bangunan. Pembesian antara balok dan kolom harus menyatu, agar beban dapat disalurkan dengan baik.
                                            
                     Gambar 1.5. Pembesian Kolom Dengan Balok

Dalam setiap ujung besi suatu balok atau kolom harus dibengkokkan. Gambar 1.6. menunjukkan bentuk dan panjang bekokkan besi tulangan yang dibuat. Pembengkolaan ujung besi tulangan bertujuan ajar konstruksi pembesian dapat menyatu dengan baik. Gambar lain menunjukkan bagaimana bentuk sambungan pembesian yang benar untuk balok berbentuk L dan balok berbentuk T. Pada gambar diatas ditunjukkan suatu konstruksi yang benar (simbol V) dan konstruksi yang salah (simbol X). Melalui gambar tersebut juga terlihat ukuran dan jarak besi cincing yang digunakan.
                              

 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar